Apakah Anda pernah mengunjungi Fushimi Inari di Kyoto? Fushimi Inari adalah salah satu tempat wisata terkenal di Kyoto, dengan pemandangan fotogenik seperti ribuan gerbang torii dan banyak patung rubah. Fushimi Inari adalah kuil utama dari lebih dari 30.000 kuil Inari yang ada di seluruh Jepang. Bagaimana Fushimi Inari ini didirikan? Dan mengapa simbolnya adalah rubah? Kali ini, kami akan memperkenalkan sejarah, tempat-tempat menarik, dan fakta menarik tentang Fushimi Inari.

Sejarah Fushimi Inari

Dahulu kala, pada suatu hari di musim semi pada zaman Nara, seorang pria bernama Hata no Irogu memulai sejarah kepercayaan Inari dengan memuja dewa di Gunung Inari. Dia adalah anggota keluarga Hata, pendatang dari Semenanjung Korea, yang memperkaya daerah ini dengan teknologi dan kekuatan ekonominya yang tinggi. Kepercayaan Inari secara alami berkembang di antara orang-orang yang hidup dengan bertani padi, dan dewa Inari dihormati sebagai dewa yang melindungi padi dan beras.

Alasan Irogu memuja dewa di Gunung Inari berasal dari suatu peristiwa misterius. Menurut legenda, ketika dia mencoba menembak mochi dengan panah, mochi tersebut berubah menjadi angsa putih dan terbang pergi. Di tempat angsa itu mendarat, tumbuhlah padi. Terinspirasi oleh keajaiban ini, orang-orang membangun kuil di tempat itu dan menamainya "Inari," yang berarti padi.

Seiring berjalannya waktu dan memasuki zaman Heian, kepercayaan Inari berkembang lebih jauh. Khususnya, Kobo Daishi Kukai memasukkan dewa Inari ke dalam ajaran Shingon Mikkyo, menghubungkannya dengan Dakiniten, simbol kesuburan dan pemenuhan keinginan. Dengan demikian, peran dewa Inari berkembang dari dewa pertanian menjadi dewa yang membawa keuntungan duniawi.

Namun, sejarah selalu penuh dengan gejolak. Kerusakan Kyoto selama Perang Onin juga mempengaruhi Kuil Inari, tetapi berkat upaya orang-orang yang berdedikasi seperti biksu pendeta Inari dan pengikut Inari, kuil ini mulai pulih dari situasi yang menghancurkan. Mereka mengelilingi berbagai provinsi untuk menyebarkan keajaiban dan kebesaran kuil Inari serta mengumpulkan sumbangan dari para pengikut. Berkat sumbangan ini, perbaikan dan pembangunan baru di kuil menjadi mungkin, dan Kuil Inari bisa kembali ke kejayaannya. Terutama, pada tahun 1499, bangunan utama kuil saat ini dibangun kembali, dan kontribusi Toyotomi Hideyoshi untuk membangun kembali gerbang kuil melambangkan pemulihan kuil Inari.

Memasuki zaman Edo, kepercayaan Inari semakin populer, terutama di sekitar Edo. Pada masa ini, dewa Inari semakin erat dikaitkan dengan rubah, sehingga "rubah = dewa Inari" menjadi pemahaman umum. Para samurai, termasuk daimyo dan hatamoto, memuja Inari sebagai dewa rumah untuk berdoa demi kesehatan dan kemakmuran keturunan, sementara para pedagang dan masyarakat umum berdoa untuk kemakmuran bisnis. Tradisi menyumbangkan ribuan gerbang torii di Fushimi Inari juga dimulai pada masa ini dan menjadi semakin populer di zaman modern.

Pada zaman Meiji, kepercayaan Inari mengalami perkembangan baru. Di sekitar Fushimi Inari Taisha, praktik menyumbangkan batu peringatan dengan doa dan rasa syukur yang disebut "Okutsuki Shinko" menjadi populer. Batu peringatan ini, yang jumlahnya sekarang melebihi 10.000, membentuk pemandangan mistis di Gunung Inari dan menunjukkan kedalaman serta keberagaman kepercayaan Inari.

Tempat-Tempat Menarik di Fushimi Inari

Sampai saat ini kita telah melihat sejarah Fushimi Inari. Sekarang, mari kita lihat tempat-tempat menarik di Fushimi Inari.

Ribuan Gerbang Torii

Ribuan gerbang torii yang merupakan simbol dari Fushimi Inari Taisha menawarkan pemandangan yang menakjubkan bagi para pengunjung. Deretan unik ini menghiasi jalan pegunungan yang mengarah dari "Oku-no-Miya" ke "Oku-Sha Hōhaisho," menciptakan suasana mistis yang seolah-olah membawa Anda ke dunia lain. Nama "Ribuan Torii" berasal dari kenyataan bahwa ada begitu banyak gerbang torii yang berjajar, meskipun sebenarnya tidak berjumlah tepat seribu. Di seluruh Fushimi Inari terdapat 10.000 gerbang torii, dan di Ribuan Torii terdapat sekitar 800 gerbang.

Semua gerbang torii ini adalah persembahan, dan tradisi ini dimulai sejak zaman Edo sebagai tanda syukur atas terkabulnya doa atau untuk menyampaikan harapan kepada dewa. Tradisi ini masih berlanjut hingga kini, dengan banyak orang yang mempersembahkan gerbang torii sebagai ungkapan doa dan rasa syukur mereka.

Patung Rubah

Pengunjung Fushimi Inari Taisha pasti akan terpesona oleh banyaknya patung rubah yang memenuhi halaman kuil. Patung-patung rubah ini bukan sekadar hiasan, tetapi mencerminkan kepercayaan mendalam dan legenda mistis Fushimi Inari Taisha. Rubah dihormati sebagai utusan dewa Inari Okami, atau "shinshi," dan asal-usulnya memiliki berbagai teori. Beberapa percaya bahwa ekor rubah yang lebat menyerupai padi yang berlimpah, sementara penampilan dan kebiasaan rubah sendiri sering dianggap memiliki sifat-sifat ilahi.

Selain itu, patung rubah di Fushimi Inari Taisha memiliki ekspresi yang berbeda-beda tergantung pada zaman pembuatannya, mencerminkan keterampilan, perasaan, dan kepercayaan para pengrajin dari setiap periode. Patung-patung rubah ini lebih dari sekadar objek wisata. Mereka menyampaikan kedalaman sejarah dan kepercayaan Fushimi Inari Taisha kepada para pengunjung, serta memberikan aura kekuatan mistis yang tersebar di seluruh halaman kuil.

Gerbang Sakura

Saat mengunjungi Fushimi Inari Taisha, perhatikanlah gerbang megah yang menghiasi pintu masuknya, yang dikenal sebagai Gerbang Sakura. Gerbang ini adalah salah satu yang terbesar di kuil, dengan lebar sekitar 10 meter dan tinggi sekitar 15 meter, memberikan kesan yang sangat mengesankan. Gerbang megah ini dibangun oleh salah satu daimyo paling terkenal dalam sejarah Jepang, Toyotomi Hideyoshi.

Di balik pembangunan gerbang ini, terdapat kisah cinta keluarga yang mendalam dari Hideyoshi. Untuk memohon kesembuhan ibunya, Omandokoro, yang sakit, Hideyoshi mengirimkan permohonan doa ke Fushimi Inari Taisha. Dalam doa tersebut, dia berjanji akan menyumbangkan sepuluh ribu koku (satuan ukuran beras) kepada dewa jika ibunya sembuh. Ketika doanya terkabul dan ibunya sembuh, Hideyoshi mengekspresikan rasa syukurnya dengan membangun Gerbang Sakura ini.

Batu Omokaru

Di antara banyak tempat menarik di Fushimi Inari Taisha, ada pengalaman unik yang dapat Anda coba yang dikenal sebagai "Batu Omokaru." Setelah melewati Ribuan Torii, lanjutkan ke sebelah kanan Oku-no-Sha Hōhaisho, Anda akan menemukan dua lentera rendah yang berjajar. Batu yang diletakkan di atas lentera ini adalah "Batu Omokaru" yang diperkenalkan kali ini.

Saat berdiri di depan Batu Omokaru, pengunjung merenungkan keinginan mereka dalam hati. Keinginan tersebut sebaiknya berupa pertanyaan yang bisa dijawab dengan Ya atau Tidak. Kemudian, dengan mengangkat batu tersebut, Anda dapat meramal apakah keinginan Anda akan terkabul atau tidak. Jika batu terasa "ringan" saat diangkat, itu adalah pertanda baik bahwa keinginan Anda akan terkabul. Sebaliknya, jika batu terasa "berat," itu berarti keinginan Anda sulit untuk tercapai.
(Gambar Referensi: 京都ECOトリップ)

Fakta Menarik tentang Fushimi Inari

Sampai saat ini kita telah melihat sejarah dan tempat-tempat menarik di Fushimi Inari. Sekarang, mari kita lihat beberapa fakta menarik tentang Fushimi Inari. Jika Anda berencana untuk mengunjungi Fushimi Inari, informasi ini penting untuk diketahui!

Mengapa Ribuan Torii Berwarna Merah?

Ribuan gerbang torii yang merupakan simbol dari Fushimi Inari berwarna merah, tetapi mengapa demikian? Warna merah sebenarnya telah lama digunakan di kuil-kuil dan tempat suci di Jepang sebagai simbol pelindung dan kekuatan suci. Bahan baku untuk warna merah ini, merkuri, juga diketahui memiliki efek anti-hama dan pengawet. Di kuil Inari, warna merah ini memiliki makna yang lebih dalam, dipercaya sebagai simbol dari panen yang melimpah dan kemakmuran.

Makna dari Benda-Benda yang Dibawa Patung Rubah

Patung rubah yang ada di Fushimi Inari berjumlah banyak, dan jika diperhatikan dengan seksama, setiap rubah membawa benda yang berbeda. Ada empat jenis benda yang dibawa oleh patung rubah ini: padi, gulungan gambar, bola, dan kunci. Masing-masing benda ini memiliki makna tersendiri. Padi melambangkan anugerah dari Inari Okami, dewa yang menjaga panen yang melimpah. Gulungan gambar berisi kebajikan Inari Okami dan merupakan simbol dari rahasia yang dapat mewujudkan segala keinginan. Bola melambangkan roh padi dan menggambarkan kekuatan mistis yang dimiliki oleh Inari Okami. Sedangkan kunci melambangkan kunci rahasia yang dapat membuka gudang harta Inari Okami dan menunjukkan kekuatan ilahi untuk mewujudkan harapan. Dengan demikian, patung rubah yang ada di Fushimi Inari membawa benda-benda yang berkaitan dengan Inari Okami, dewa panen yang melimpah.
(Gambar Referensi: 京都って沼)

Sughi No Sugi

"Sughi No Sugi" adalah benda sakral khusus yang hanya diberikan kepada para pengunjung pada hari Festival Hatsumode di Fushimi Inari Taisha. Sughi ini dibuat dari cabang pohon sugi (cryptomeria), yang dianggap sebagai pohon suci di kuil Inari. Asal-usul tradisi ini berasal dari kebiasaan orang-orang dahulu yang memetik cabang sugi pada hari Hatsumode dan membawanya pulang ke rumah untuk membawa kekuatan suci ke rumah mereka. Saat ini, cabang sugi tidak dipetik langsung, melainkan cabang sugi yang diberkati di kuil yang diberikan.

Ada kebiasaan menanam cabang sugi yang dibawa pulang di kebun atau pot bunga rumah. Kebiasaan ini berkembang menjadi tradisi meramal keberuntungan tahun berikutnya berdasarkan apakah cabang tersebut berakar atau tidak. Jika cabang tersebut berakar, itu dianggap "baik" dan sebagai pertanda keberuntungan. Sebaliknya, jika tidak berakar, itu dianggap "buruk" dan sebagai peringatan untuk berhati-hati. Saat ini, "Sughi No Sugi" dihargai oleh banyak pengunjung sebagai jimat untuk memohon kemakmuran dalam bisnis dan keselamatan keluarga.
(Gambar Referensi: 京都とっておきのプロジェクト)

Banyaknya Otsuka

Selain ribuan gerbang torii yang megah, Fushimi Inari juga memiliki daya tarik lain yang tidak boleh dilewatkan. Daya tarik ini adalah "Otsuka," yaitu sejumlah besar kuil kecil yang tersebar di Gunung Inari. Otsuka ini berbeda dengan kuil cabang Fushimi Inari Taisha dan menunjukkan bentuk unik dari kepercayaan yang lahir dari kepercayaan pribadi para individu.

Otsuka adalah kuil kecil yang didirikan oleh para pengikut untuk memuja dewa Inari sebagai pelindung pribadi mereka. Di kuil-kuil kecil ini, terdapat gerbang torii miniatur yang diberi nama sesuai keinginan oleh para pengikutnya dan disusun seperti tumpukan kayu pemujaan. Tradisi ini mencerminkan rasa memiliki dari para pengunjung terhadap "Inari pribadi mereka," dan jumlah serta ukuran torii, serta cara pemujaannya, bervariasi sesuai dengan keyakinan dan kekayaan masing-masing pengikut. Menariknya, sejarah otsuka ini tidak terlalu tua, dimulai pada pertengahan zaman Meiji dan berkembang menjadi bentuk yang kita kenal sekarang pada akhir zaman Meiji. Pada awal zaman Showa, tercatat ada sekitar 2500 otsuka, dan pada tahun 1970-an jumlahnya melebihi 7000. Saat ini, jumlahnya dikatakan mendekati 10.000. Banyaknya otsuka menunjukkan betapa kuatnya kepercayaan Inari yang telah menyebar di kalangan masyarakat.

Karena jumlah otsuka yang sangat banyak, baru-baru ini dibuat database untuk mereka, sehingga pengunjung dapat mencari otsuka mereka sendiri di tempat istirahat. Upaya semacam ini tidak hanya memudahkan para pengunjung untuk menemukan otsuka mereka, tetapi juga menunjukkan kedalaman dan luasnya kepercayaan Inari.
(Gambar Referensi: ふらふら京都散歩)

Kesimpulan

Bagaimana menurut Anda? Kali ini kami telah memperkenalkan sejarah, tempat-tempat menarik, dan fakta menarik tentang Fushimi Inari. Dimulai dari upaya menembak kue mochi dengan panah, Fushimi Inari telah melalui berbagai sejarah. Mengetahui latar belakang sejarah ini sebelum mengunjungi Fushimi Inari akan memberikan perspektif yang berbeda dan membuat kunjungan Anda lebih menyenangkan.

Situs ini juga memperkenalkan berbagai sejarah dan budaya Jepang lainnya selain Fushimi Inari. Jika Anda tertarik, silakan baca artikel lainnya juga! Kami akan sangat senang jika Anda melakukannya!