Budaya

Tradisi Membawa Keberuntungan dari Jepang: Simbol Keberuntungan yang Berarti dan Maknanya

Simbol yang berperan dalam membawa keberuntungan telah ada dalam budaya di seluruh dunia sejak zaman dahulu. Di Jepang, benda-benda dan kebiasaan yang dianggap membawa keberuntungan sangatlah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, dan keberadaannya dihargai dalam berbagai situasi.

Kali ini, kita akan berfokus pada simbol-simbol tradisional keberuntungan Jepang, dan mengeksplorasi bagaimana mereka berkontribusi pada kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat. Dari maneki-neko hingga shichifukujin, tai, daruma, seribu burung bangau (senbazuru), hingga ema, kita akan menggali lebih dalam bagaimana simbol-simbol dan kebiasaan-kebiasaan keberuntungan ini menggerakkan hati orang Jepang dan membawa harapan serta keberuntungan.

Maneki Neko – Simbol Kemakmuran Bisnis

Maneki Neko adalah salah satu barang keberuntungan yang sangat dikenal di Jepang. Patung kucing ini sering ditempatkan di pintu masuk toko atau di pintu depan rumah, dan dipercaya membawa keberuntungan serta kemakmuran bisnis.

Asal usulnya dikatakan berasal dari zaman Edo, dan Maneki Neko juga dikenal luas sebagai simbol kekayaan. Posisi tangan kucing yang melambai memiliki makna “mengundang” keberuntungan, dan gerakan tangannya dikatakan bisa menarik keberuntungan dalam bentuk rejeki, kesehatan, dan pelanggan. Selain itu, warna juga memiliki arti yang berbeda; misalnya, warna emas melambangkan kekayaan, warna putih melambangkan keberuntungan, dan warna hitam melambangkan pengusiran roh jahat, dengan beragam efek lainnya.

Shichifukujin – Dewa-dewa Kebahagiaan dan Kemakmuran

Shichifukujin adalah tujuh dewa yang dipercaya membawa keberuntungan dan memainkan peran penting dalam kepercayaan rakyat Jepang. Masing-masing dewa ini melambangkan berbagai jenis keberuntungan dan kekayaan, dan sangat dihormati oleh banyak orang.

Misalnya, Ebisu adalah dewa kemakmuran bisnis dan hasil tangkapan ikan yang melimpah, Daikokuten adalah dewa kekayaan dan pangan, serta Benzaiten adalah dewi kebijaksanaan dan seni. Tradisi mengunjungi kuil-kuil yang memuja Shichifukujin, yang dikenal sebagai “Shichifukujin Meguri,” sangat populer sebagai acara Tahun Baru. Para pengunjung berdoa untuk kesehatan, keberuntungan, dan kemakmuran selama kunjungan tersebut.

Tai – Bintang Utama di Perayaan

Di Jepang, ikan tai sangat dihargai sebagai ikan perayaan. Nama ikan ini mirip dengan kata “medetai” yang berarti keberuntungan, sehingga sering digunakan dalam berbagai acara perayaan seperti pernikahan, acara selamatan, dan Tahun Baru.

Selain itu, tai juga dihargai karena keindahan tampilannya dan kelezatannya, menjadikannya hidangan yang tak tergantikan di meja makan pada hari-hari istimewa. Hidangan “Tai no Sugatazukuri” yang menggunakan ikan tai utuh melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan, sehingga sangat cocok untuk menghiasi meja makan pada hari-hari perayaan.

Daruma – Simbol Pencapaian Tujuan

Daruma adalah boneka tradisional Jepang yang melambangkan pencapaian tujuan dan impian. Biasanya, daruma dibeli tanpa mata yang digambar, kemudian satu mata diwarnai saat menetapkan tujuan, dan mata lainnya diwarnai ketika tujuan tersebut tercapai.

Kebiasaan ini mencerminkan tekad kuat untuk terus berusaha mencapai tujuan. Selain itu, daruma juga melambangkan semangat untuk bangkit kembali setelah jatuh, karena boneka ini akan kembali berdiri meskipun dijatuhkan. Daruma biasanya digambarkan berwarna merah, tetapi warna lain juga memiliki makna tersendiri, misalnya, putih melambangkan perdamaian dan kesucian, sedangkan emas melambangkan keberuntungan finansial. Banyak orang Jepang menggunakan daruma saat menetapkan resolusi Tahun Baru atau memulai usaha baru untuk mewujudkan tujuan dan harapan mereka.

Senbazuru – Doa untuk Perdamaian dan Kesehatan

Senbazuru adalah kumpulan seribu burung bangau yang dibuat dari seribu lembar origami. Senbazuru adalah tradisi Jepang yang melambangkan harapan untuk perdamaian, kesehatan, dan umur panjang. Kebiasaan ini terutama dilakukan ketika keluarga atau teman membuat senbazuru dan memberikannya kepada pasien untuk mendoakan kesembuhan mereka.

Tradisi ini berasal dari legenda yang mengatakan bahwa bangau hidup selama seribu tahun, dan dengan melipat seribu burung bangau, orang berdoa untuk umur panjang dan kesehatan. Di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima, senbazuru dipersembahkan sebagai simbol harapan untuk perdamaian dunia. Senbazuru juga digunakan sebagai simbol dukungan dan solidaritas bagi orang-orang yang menghadapi kesulitan, memberikan harapan kepada banyak orang.

Ema – Papan Kayu Berisi Harapan

Ema adalah papan kayu kecil yang dipersembahkan di kuil Shinto, di mana orang menuliskan harapan dan doa mereka. Ema telah menjadi bagian dari budaya kuil Jepang sejak lama, dan para pengunjung menuliskan berbagai harapan mereka di ema dan mempersembahkannya di kuil. Ema melambangkan pesan kepada dewa atau harapan agar keinginan mereka terkabul.

Ada berbagai desain ema, dan beberapa kuil menyediakan ema khusus yang unik untuk kuil tersebut. Misalnya, ada ema untuk harapan keberhasilan dalam cinta, keberhasilan dalam ujian, dan harapan khusus lainnya.

⑦Kura-kura – Simbol Keberuntungan dan Kemakmuran

Kura-kura adalah simbol tradisional Jepang yang melambangkan umur panjang dan kemakmuran. Sejak zaman dahulu, kura-kura dihormati sebagai makhluk yang memiliki cangkang kuat, melambangkan stabilitas dan perlindungan. Di Jepang, patung kura-kura, lukisan, dan aksesori sering digunakan sebagai jimat keberuntungan yang diyakini membawa stabilitas dan keberuntungan bagi rumah tangga dan bisnis.

Dalam mitologi dan cerita rakyat Jepang, kura-kura sering muncul, yang paling terkenal adalah kisah Urashima Taro. Dalam cerita ini, kura-kura membawa protagonis, Urashima Taro, ke Istana Naga di bawah laut, di mana waktu mengalir selama ratusan tahun. Kisah ini menunjukkan bahwa kura-kura adalah makhluk yang misterius.

Kura-kura juga memiliki arti yang berbeda-beda berdasarkan warnanya. Misalnya, kura-kura berwarna hijau melambangkan alam dan pertumbuhan, sedangkan kura-kura berwarna emas melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Simbol kura-kura ini banyak digunakan sebagai jimat keberuntungan oleh orang Jepang ketika memulai usaha baru atau pada momen-momen penting, untuk membawa keberuntungan.

Kesimpulan

Bagaimana pendapat Anda? Kami telah memperkenalkan berbagai benda yang dianggap membawa keberuntungan di Jepang. Melalui pengenalan ini, kita bisa melihat betapa beragamnya benda-benda keberuntungan dalam budaya Jepang dan bet

関連記事

この記事へのコメントはありません。