Taman Jepang memukau tidak hanya orang Jepang, tetapi juga orang-orang di seluruh dunia dengan keindahan yang memadukan bentuk dan musim. Sejarah taman Jepang erat kaitannya dengan estetika uniknya dan perubahan yang mencerminkan sejarah budaya dan sosial Jepang. Dari zaman kuno hingga zaman modern awal, taman Jepang telah berevolusi dengan mencerminkan budaya, agama, dan kondisi sosial setiap zaman dalam berbagai gaya. Artikel ini akan menelusuri sejarah taman Jepang dari zaman Asuka hingga zaman Edo, memperkenalkan ciri-cirinya dan taman-taman perwakilan dari setiap era.

Zaman Asuka: Budaya Taman yang Berkembang Bersama dengan Buddhisme

Buddhisme yang diperkenalkan ke Jepang pada zaman Asuka memberikan kontribusi besar terhadap lahirnya budaya taman. Taman pada masa ini dibangun di sekitar kuil-kuil dan meniru pemandangan alam untuk mengekspresikan konsep religius.

Taman-taman perwakilan dari periode ini adalah Taman Kuil Asuka dan Taman Kuil Yakushi. Taman-taman ini menempati posisi penting sebagai bentuk awal dari taman Jepang.
(Gambar Referensi: 探検庭園)

Zaman Nara: Surga Hijau di Istana dan Kuil

Pada zaman Nara, taman berkembang sebagai bagian dari budaya istana. Taman pada masa ini ditandai dengan gaya taman kolam dan aliran air yang menggabungkan elemen air, mencerminkan kemewahan istana dan kuil.

Taman di Istana Heijo dan Kuil Todaiji adalah contoh perwakilan dari zaman ini. Taman-taman ini mencerminkan simbol-simbol religius serta gaya hidup mewah para bangsawan pada masa itu.
(Gambar Referensi: おにわさん)

Zaman Heian: Keindahan Taman Aristokrat yang Rumit

Taman pada zaman Heian banyak ditemukan di kediaman dan vila para bangsawan, dan ditandai dengan pandangan alam yang kaya akan puisi. Pada masa ini, taman sangat terkait erat dengan sastra dan lukisan.

Taman di Byodoin Phoenix Hall dan taman di Kuil Kiyomizu adalah contoh luar biasa yang menyampaikan estetika taman zaman ini. Taman-taman ini dengan cermat mengintegrasikan harmoni dengan alam dan perubahan musim.

Zaman Kamakura: Gaya Taman pada Zaman Samurai

Pada zaman Kamakura, samurai mulai naik dan untuk pertama kalinya memegang kekuasaan. Oleh karena itu, tidak hanya politik tetapi juga budaya Jepang secara keseluruhan dipengaruhi oleh cara berpikir samurai. Taman juga tidak terkecuali, dan perubahan terlihat dalam gaya mereka. Hingga zaman Heian, dekorasi mewah yang melambangkan kejayaan bangsawan disukai, tetapi samurai lebih menyukai hal-hal yang sederhana dan praktis. Selain itu, ini adalah masa ketika agama Zen mulai menyebar ke seluruh Jepang. Oleh karena itu, taman pada zaman ini dipengaruhi oleh samurai dan Zen, dan mengejar keindahan yang lebih sederhana dan berfokus pada Zen.

Taman di Kuil Tsurugaoka Hachimangu dan Kuil Kenchoji adalah contoh baik dari taman yang dipengaruhi oleh Zen pada zaman ini. Taman-taman ini mengekspresikan keindahan alam dalam bentuk yang sederhana.

Zaman Muromachi: Estetika Zen dan Karesansui

Pada zaman Muromachi, taman karesansui berkembang di bawah pengaruh agama Zen. Taman-taman ini menggunakan batu dan pasir untuk mengekspresikan pemandangan gunung dan air, bertujuan untuk memberikan kesan spiritual yang mendalam kepada pengamat.

Taman batu di Kuil Ryoanji dan taman di Kuil Tenryuji adalah contoh perwakilan dari taman karesansui pada zaman ini. Taman-taman ini dikenal sebagai taman-taman terkenal yang menerima penilaian tinggi di antara taman-taman Jepang.

Zaman Azuchi-Momoyama: Era Taman yang Megah dan Indah

Pada zaman Azuchi-Momoyama, taman berubah menjadi gaya yang mewah dan indah seiring dengan perubahan dalam masyarakat. Taman pada masa ini ditandai dengan skala yang besar dan teknik lansekap yang cemerlang untuk melambangkan kekuasaan dan kekayaan para daimyo dan pedagang kaya.

Nishi Honganji dan Taman Ninomaru di Kastil Nagoya adalah taman-taman perwakilan dari zaman ini. Taman-taman ini dikenal dengan susunan batu yang berani, kolam luas, dan penanaman tanaman yang berwarna-warni, yang menyampaikan budaya gemilang dari zaman Azuchi-Momoyama hingga saat ini.
(Gambar Referensi: おにわさん)

Zaman Edo: Integrasi Budaya Rakyat dan Taman

Pada zaman Edo, dengan latar belakang masyarakat yang damai dan perkembangan budaya rakyat, taman semakin beragam. Taman-taman pada masa ini mulai berfungsi sebagai ruang publik yang bisa dinikmati oleh masyarakat umum.

Kenrokuen dan Taman Hama Rikyu adalah taman-taman perwakilan dari zaman Edo. Kenrokuen dianggap sebagai mahakarya taman Jepang yang menggabungkan keindahan lanskap alami dan teknik lansekap terbaik, sedangkan Taman Hama Rikyu memiliki keindahan unik yang selaras dengan lanskap kota Edo.

Kesimpulan

Bagaimana menurut Anda? Kali ini kami telah memperkenalkan sejarah taman Jepang.

Sejarah taman Jepang tidak hanya mencerminkan evolusi teknik lansekap, tetapi juga mencerminkan estetika, pandangan religius, dan perubahan sosial masyarakat Jepang. Setiap taman dari berbagai era mencerminkan budaya dan nilai-nilai zamannya, sehingga menjadi jendela penting untuk memahami sejarah dan budaya Jepang secara mendalam.

Hingga saat ini, taman-taman ini masih dicintai oleh banyak orang dan memberikan pengalaman ketenangan dan keindahan kepada para pengunjung. Melalui sejarah taman Jepang, kita dapat merasakan penghormatan mendalam orang Jepang terhadap alam dan kepekaan mereka terhadap perubahan musim. Bagi yang tertarik, silakan kunjungi taman-taman Jepang!