Apakah kalian pernah mengunjungi Kamakura? Ada banyak tempat menarik seperti Kuil Tsurugaoka Hachimangu, Patung Buddha Besar, Kuil Hokokuji yang terkenal dengan hutan bambunya, Kuil Ajisai, pemandangan fotogenik di depan Sekolah Menengah Kamakura, dan Pantai Yuigahama. Selain itu, Kamakura pernah menjadi pusat politik dan merupakan tempat pertama kali didirikannya pemerintahan militer di Jepang. Mengapa pemerintahan militer didirikan di Kamakura? Kali ini, kami akan memperkenalkan Kamakura dengan sejarah dan tempat-tempat menariknya secara menyeluruh.

Sejarah Kamakura

Sejarah zaman Kamakura dimulai lebih dari 10.000 tahun yang lalu ketika orang-orang zaman Paleolitikum berjalan di tanah Kamakura. Alat-alat batu yang ditemukan di belakang Gunung Awafune menjadi bukti bahwa daerah ini telah lama menjadi tempat kehidupan manusia. Melalui zaman Jomon, Yayoi, dan Kofun, Kamakura terus berkembang dengan berbagai lapisan budaya.

Pada zaman Heian, Minamoto no Yoritomo memasuki daerah ini sebagai gubernur Sagami dan mendirikan Kuil Tsurugaoka Hachimangu dengan mengundang dewa dari Kuil Iwashimizu Hachimangu di Kyoto. Di sinilah hubungan mendalam antara keluarga Minamoto dan Kamakura terbentuk. Sejarah keluarga Minamoto di Kamakura terus berlanjut melalui Minamoto no Yoshiie dan Minamoto no Yoshitomo.

Pada akhir abad ke-12, Kamakura Shogunate didirikan oleh Minamoto no Yoritomo setelah mengalahkan klan Taira. Ini menandai awal babak baru dalam sejarah Jepang. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Jepang, sistem politik yang dikuasai oleh samurai didirikan, dengan Kamakura sebagai pusatnya.

Pembentukan Kamakura Shogunate berarti dimulainya "pemerintahan samurai" yang dipimpin oleh samurai, merupakan titik balik besar dari politik yang sebelumnya berpusat pada kaum bangsawan. Shogunate mengorganisir samurai yang disebut "Gokenin" dan memberi mereka tanah untuk memastikan kesetiaan mereka. Selain itu, Shogunate menetapkan "Goseibai Shikimoku" sebagai sistem hukum untuk mengatur masyarakat samurai. Pada zaman Kamakura, Kamakura tidak hanya menjadi pusat politik tetapi juga pusat budaya. Pada periode ini, etika samurai yang dikenal sebagai "Bushido" terbentuk, dan agama Zen diperkenalkan ke Jepang, diterima secara luas di kalangan samurai. Zen beresonansi dengan kelas samurai baru di Kamakura, dan banyak kuil Zen didirikan, yang mengakibatkan perkembangan budaya Kamakura.

Namun, seiring berjalannya waktu, Shogunate dihancurkan oleh Nitta Yoshisada pada tahun Genko 3, dan Jepang memasuki periode Muromachi. Ketika Ashikaga Takauji mendirikan Muromachi Shogunate, Kamakura menjadi pusat Kamakura-fu, yang mempertahankan kemakmurannya untuk sementara waktu, tetapi akhirnya berubah menjadi desa pertanian dan perikanan. Pada zaman Edo, Kamakura kembali menjadi sorotan. Pemulihan kuil dan kesenangan mengunjungi situs bersejarah diwariskan, dan Kamakura mengukuhkan posisinya sebagai tujuan wisata melalui penyusunan "Shinpen Kamakurashi." Pada zaman Meiji, dengan pembukaan Jalur Yokosuka, Kamakura mulai menarik perhatian sebagai kota tempat berkumpulnya budayawan dan tempat peristirahatan. Mengatasi gempa besar Kanto, Kamakura terus menarik banyak orang dengan latar belakang sejarah, budaya, dan keindahan alamnya.

Hari ini, lebih dari 20 juta pengunjung setiap tahun mengunjungi kota kuno ini, menikmati sejarah lebih dari 1.000 tahun serta sentuhan baru. Kisah Kamakura adalah kisah abadi yang berlanjut dari masa lalu, masa kini, hingga masa depan.

Tempat Menarik di Kamakura

Sekarang, mari kita lihat tempat-tempat menarik di Kamakura. Kamakura memiliki banyak tempat yang dapat dinikmati dari berbagai aspek, baik sejarah maupun alam.

Kuil Tsurugaoka Hachimangu

Kuil Tsurugaoka Hachimangu didirikan sekitar 850 tahun yang lalu pada tahun 1180 oleh Minamoto no Yoritomo, seorang tokoh penting dalam sejarah Kamakura. Kuil ini, yang didedikasikan untuk dewa Hachiman, melambangkan hubungan mendalam antara keluarga Minamoto dan leluhur mereka. Minamoto no Yoritomo memindahkan kuil ini ke lokasi saat ini dan melanjutkan pembangunan dengan harapan istrinya, Hojo Masako, dapat melahirkan dengan selamat.

Setelah pembukaan Keshogunan Kamakura, Kuil Tsurugaoka Hachimangu menjadi pusat kepercayaan dan pelindung samurai Kamakura, menjadi tempat yang sangat dihormati oleh para samurai. Meskipun mengalami penurunan setelah jatuhnya Keshogunan Kamakura, pada zaman Edo, para shogun, termasuk Tokugawa Ieyasu, berkontribusi pada pemulihan dan pemeliharaan kuil ini. Banyak bangunan dipulihkan dan dibangun kembali selama periode ini.

Seiring berjalannya waktu, sejak zaman Edo, Kuil Tsurugaoka Hachimangu juga menarik perhatian sebagai destinasi wisata. Keindahan kuil, sejarah yang megah, dan keindahan alam Kamakura menarik banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri. Saat ini, Kuil Tsurugaoka Hachimangu adalah salah satu spot populer di wilayah Kanto dan terus dicintai oleh banyak orang sepanjang tahun.
(Gambar Referensi: skyticket)

Daibutsu Kamakura di Kuil Kotoku-in

Daibutsu Kamakura di Kuil Kotoku-in adalah salah satu warisan budaya paling terkenal di Jepang yang berdiri dengan tenang di tanah bersejarah Kamakura. Patung Buddha yang terbuat dari perunggu ini mulai dibangun pada tahun 1252 dengan harapan untuk kedamaian di bawah pemerintahan militer dan masyarakat. Meskipun penciptanya tidak diketahui, Daibutsu ini memiliki keindahan khas dari zaman Kamakura, dipengaruhi oleh gaya Kei dan para pematung Buddha dari Dinasti Song di Tiongkok. Senyum lembutnya dan penampilannya yang menyatu dengan alam Kamakura terus memikat banyak orang.

Daibutsu Kamakura memiliki berat sekitar 121 ton, tinggi duduk 11,31 meter, dan dengan alasnya mencapai 13,35 meter, memberikan kesan yang sangat mengesankan. Patung ini adalah salah satu dari tiga patung Buddha besar di Jepang dan satu-satunya yang ditetapkan sebagai harta nasional di Kamakura, sehingga memiliki nilai yang sangat tinggi.

Patung ini menunjukkan mudra "Jō-in Jōshō-in", yang melambangkan tingkatan tertinggi dari meditasi dan kebangkitan spiritual. Selain itu, patung ini memiliki "Sanjuusou Hashijusougou", yang merupakan 32 ciri dan 80 tanda baik dari Buddha, termasuk mata biru, urna (tanda rambut putih di dahi), dan rambut keriting spiral, yang semuanya melambangkan kebijaksanaan dan pencerahan tinggi dari Buddha.
(Gambar Referensi: 鎌倉市観光協会)

Meigetsu-in

Terletak di sudut tenang Kamakura, Meigetsu-in adalah kuil bersejarah yang didirikan pada tahun 1160, dikenal sebagai "Kuil Bunga". Awalnya bernama Meigetsu-an, kuil ini menjadi Saiho-ji oleh Hojo Tokimune, Shikken kedelapan, dan kemudian diubah menjadi Meigetsu-in sebagai subkuil dari Zenko-ji. Seiring berjalannya waktu, setelah Zenko-ji ditinggalkan pada awal era Meiji, hanya Meigetsu-in yang tetap ada, terus memikat orang hingga hari ini.

Keindahan yang paling ikonis dari Meigetsu-in adalah pemandangan hydrangea yang luar biasa. Sekitar 2.500 semak hydrangea ditanam di halaman kuil, mekar serentak selama musim hujan, menjadikan tempat ini dikenal sebagai "Kuil Hydrangea". Tempat ini mengundang pengunjung ke dunia yang menakjubkan dengan nuansa biru dan ungu. Namun, hydrangea bukan satu-satunya daya tarik dari Meigetsu-in.

Kuil ini juga dikenal sebagai "Kuil Bunga", di mana berbagai bunga bermekaran sepanjang tahun. Pada musim semi, bunga sakura yang bergantungan menyelimuti pengunjung dalam lautan bunga berwarna merah muda. Sakura ini tetap cantik meskipun dalam hujan, menciptakan suasana magis dengan kelopaknya yang basah oleh tetesan air hujan. Musim panas dihiasi dengan iris dan lili gunung, musim gugur dengan daun maple yang merah serta bunga higanbana, dan musim dingin dengan bunga plum dan robai yang mempercantik halaman kuil, memberikan pengunjung kesempatan untuk menikmati perubahan alam yang indah sepanjang tahun.

Dengan sejarah panjangnya dan bunga-bunga indah yang memperlihatkan wajah berbeda di setiap musim, Meigetsu-in adalah permata tersembunyi di Kamakura. Mengunjungi tempat ini memungkinkan pengunjung merasakan napas alam dan budaya Jepang secara mendalam.

Stasiun Kamakura Koko-mae

Stasiun Kamakura Koko-mae dari Jalur Kereta Enoshima, yang dikenal dengan sebutan "Enoden", adalah stasiun yang terletak di dekat SMA Kamakura, dan merupakan stasiun ketujuh dari Kamakura. Stasiun ini terkenal karena jaraknya yang sangat dekat dengan laut, dan dari bangku di peron, Anda dapat menikmati pemandangan laut biru dan cakrawala yang indah tepat di depan mata. Pemandangan yang indah ini, layaknya lukisan, akan meninggalkan kesan yang tak terlupakan bagi pengunjung.

Selain itu, stasiun ini semakin terkenal karena muncul dalam adegan pembuka manga populer "Slam Dunk". Oleh karena itu, banyak penggemar anime dari dalam dan luar negeri mengunjungi stasiun ini, dan perlintasan kereta di samping stasiun menjadi spot foto yang populer. Bagi para penggemar, ini adalah tempat istimewa di mana mereka bisa merasakan seolah-olah mereka berada di salah satu adegan cerita tersebut.

Salah satu daya tarik utama saat mengunjungi Kamakura adalah menikmati perjalanan dengan Enoden. Dengan menggunakan tiket harian "Nori Ori Kun", Anda bisa menikmati perjalanan sepuasnya dengan Enoden sepanjang hari hanya dengan 800 yen untuk dewasa atau 400 yen untuk anak-anak. Selain itu, tiket ini juga memberikan berbagai diskon dan keuntungan di restoran, Akuarium Enoshima Baru, Kuil Hase, dan berbagai fasilitas lainnya, membuat wisata di Kamakura semakin menyenangkan dan ekonomis.

Kuil Hokoku-ji

Terletak di Kamakura, Kuil Hokoku-ji dikenal luas sebagai "Kuil Bambu" yang indah dan tenang. Kuil ini telah menerima penghargaan bintang tiga dari Michelin Green Guide Japan, memperoleh pengakuan tinggi dari dalam dan luar negeri. Banyak pengunjung datang untuk melihat hutan bambu yang indah di kuil ini. Sekitar 2.000 batang bambu tumbuh subur di halaman kuil, memberikan kesan yang luar biasa sekaligus menenangkan bagi para pengunjung. Di tengah hutan bambu ini, menikmati secangkir teh matcha adalah pengalaman yang istimewa.

Namun, daya tarik Kuil Hokoku-ji tidak hanya terbatas pada hutan bambunya. Taman khas Jepang yang indah dengan tanaman hijau, lumut, dan bunga-bunga juga menjadi salah satu pesona kuil ini. Selain itu, di halaman kuil terdapat makam keluarga Ashikaga, sebuah peninggalan berharga yang menceritakan sejarah panjang dari zaman Kamakura.

Kuil Hokoku-ji didirikan pada tahun 1334 dan dikenal sebagai kuil keluarga Ashikaga dan Uesugi, yang terkenal dalam sejarah Jepang. Selain itu, penulis terkenal Kawabata Yasunari juga pernah tinggal di dekat kuil ini dan sering berjalan-jalan di sekitar Hokoku-ji. Gerbang Yakui-mon yang berdiri di pintu masuk kuil ini seperti pintu masuk ke dunia lain, membawa pengunjung ke jalan setapak yang lembut dan indah di dalamnya.
(Gambar ReferensiThe Gate

Yuigahama

Yuigahama adalah pantai ikonik di Kamakura yang menarik banyak pengunjung dengan pemandangannya yang indah dan daya tarik sejarahnya. Dengan akses yang mudah, pantai ini dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari Stasiun Kamakura dan hanya beberapa menit dari Stasiun Enoden "Yuigahama". Sejak era Meiji, pantai ini telah populer sebagai tempat berenang, dan pada musim panas, pantai ini ramai dengan orang-orang yang menikmati kehidupan pantai dan deretan rumah pantai dengan desain yang stylish.

Daya tarik Yuigahama tidak hanya terbatas pada berenang. Di sepanjang pantai, terdapat banyak restoran dan kafe di mana Anda dapat menikmati makanan sambil menikmati pemandangan laut yang menakjubkan. Menghabiskan waktu romantis dengan latar belakang matahari terbenam yang mempesona adalah salah satu pengalaman yang bisa Anda nikmati di sini. Selain itu, area ini juga memiliki fasilitas penyewaan sepeda yang lengkap, sehingga Anda bisa merasakan angin laut sambil bersepeda di sepanjang pantai. Dengan perasaan yang menyegarkan, Anda dapat merasakan keindahan laut secara dekat di Yuigahama.
(Gambar Referensi: Kanagawa Travel Info)

Fakta Menarik tentang Kamakura

Sekarang, mari kita lihat beberapa fakta menarik tentang Kamakura. Mengetahui cerita-cerita dan pengetahuan kecil tentang Kamakura akan membuat kunjungan Anda lebih menarik.

Mengapa Kamakura Dipilih sebagai Pusat Politik?

Pada masa lalu, pusat politik Jepang adalah Kyoto. Mengapa tiba-tiba Kamakura dipilih sebagai pusat politik? Ada beberapa alasan di baliknya. Pertama, Kamakura adalah tempat yang sangat penting bagi keluarga Minamoto. Minamoto no Yoshiie mendirikan Kuil Tsurugaoka Hachimangu di sana pada pertengahan abad ke-11, sehingga Kamakura menjadi tempat yang signifikan bagi para samurai dari keluarga Minamoto.

Selain itu, Kamakura dikelilingi oleh laut di sebelah selatan dan gunung-gunung di tiga sisi lainnya, membuatnya menjadi benteng alam yang sangat cocok untuk pertahanan. Pintu masuk dari utara harus melewati jalan sempit yang disebut "Kiritoshi," yang membuat serangan oleh pasukan besar menjadi sulit. Selain itu, karena Kamakura menghadap laut, kota ini menjadi pusat transportasi laut yang penting melalui Teluk Sagami, memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan.

Kamakura juga terhubung dengan jalur transportasi laut di wilayah timur, membuatnya penting tidak hanya untuk pertahanan tetapi juga untuk transportasi dan ekonomi. Jalur transportasi laut ini memainkan peran penting dalam memperluas pengaruh ke pedalaman. Karena alasan-alasan sejarah dan geografis inilah Kamakura dipilih sebagai pusat politik oleh para samurai.
(Gambar Referensi: HISTORISTO)

Mengapa Daibutsu Dibangun?

Daibutsu di Kamakura, yang dikenal sebagai Kamakura Daibutsu, adalah salah satu patung Buddha yang penting secara historis dan artistik di Jepang, dan sangat disukai oleh banyak orang. Patung Buddha Amida yang besar ini memiliki tinggi sekitar 11,4 meter dan terbuat dari perunggu, menjadikannya salah satu patung Buddha yang paling terkenal di Jepang. Namun, apa latar belakang sejarah dari pembuatan patung besar ini?

Pada zaman Kamakura, Jepang menghadapi dua kali invasi dari Kekaisaran Mongol, yang dikenal sebagai invasi Mongol (Genkou). Ancaman dari luar negeri ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan dalam negeri dan memperdalam dedikasi masyarakat terhadap agama Buddha. Selain itu, pada masa itu, masyarakat juga menderita akibat bencana alam dan kelaparan, sehingga orang-orang mencari penopang dan dukungan spiritual dalam menghadapi zaman yang tidak menentu.

Pembuatan Daibutsu direncanakan dalam konteks sosial dan politik ini, dengan tujuan memberikan harapan kepada masyarakat, serta mendoakan perlindungan tanah air dan kesejahteraan rakyat. Amida Nyorai (Buddha Amida) dipercaya sebagai penguasa Surga Barat Sukhavati, dan keyakinan bahwa mereka akan disambut di Sukhavati setelah kematian diterima secara luas oleh masyarakat. Daibutsu ini dapat dianggap sebagai perwujudan dari keyakinan religius masyarakat pada masa itu.
(Gambar Referensi: 楽天Travel)

Istilah "Bakufu" Sebenarnya Muncul Kemudian

Meskipun Kamakura menjadi tempat pertama kali dibentuknya kelompok politik samurai di Jepang yang dikenal sebagai "Bakufu", istilah "Bakufu" sendiri sebenarnya tidak digunakan selama zaman Kamakura atau Muromachi. Istilah ini mulai digunakan secara luas pada pertengahan periode Edo. Kata ini berasal dari sistem militer Tiongkok. Di Tiongkok, jenderal memiliki wewenang untuk mendirikan "Bakufu" sebagai markas militer untuk mengawasi pasukan mereka. Bakufu ini tidak hanya berfungsi sebagai markas komando militer tetapi juga sebagai pusat politik sementara di tempat ekspedisi mereka.

Dengan memahami makna "pusat politik sementara", para cendekiawan pada periode Edo mulai menggunakan istilah "Bakufu" untuk merujuk pada pusat pemerintahan militer di Jepang. Nama-nama seperti "Kamakura Bakufu" dan "Muromachi Bakufu" mulai digunakan oleh generasi kemudian untuk memudahkan penyebutan, meskipun orang-orang pada masa tersebut tidak menyebut pemerintahan mereka dengan istilah ini.

Khususnya untuk Kamakura Bakufu, setelah Minamoto no Yoritomo menjadi shogun dan memperoleh kekuasaan sebagai pemimpin militer, ia mendirikan pusat politiknya di Kamakura. Istilah "Bakufu" kemudian digunakan untuk menggambarkan bentuk pemerintahan militer baru ini oleh generasi berikutnya. Dengan cara ini, kata "Bakufu" mulai digunakan dalam sejarah Jepang untuk merujuk pada pemerintahan militer pada periode tertentu.

Ternyata Anda Bisa Masuk ke Dalam Daibutsu

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Anda bisa masuk ke dalam Kamakura Daibutsu yang megah ini dengan biaya tambahan sebesar 20 yen. Patung Buddha besar ini ternyata memiliki bagian dalam yang berongga, yang dapat dilihat oleh pengunjung. Dengan membayar tambahan 20 yen, Anda dapat masuk ke dalam patung ini dan melihat teknik pengecoran yang digunakan, serta pola kisi-kisi pada dinding dalam yang menunjukkan proses pengecoran dalam sekitar 40 tahap dan teknik penggabungan potongan-potongan tersebut.

Kamakura Daibutsu terdiri dari tujuh bagian tubuh dan sebelas bagian kepala yang dicor secara terpisah dan kemudian disatukan. Melihat bagian dalam patung ini memberi gambaran tentang teknologi canggih pada masa itu.

Meskipun patung Daibutsu Kamakura berongga, tempat ini sempat digunakan untuk berbagai aktivitas yang tidak sesuai dengan nilai religiusnya. Pada masa lalu, patung ini pernah menjadi tempat pertemuan rahasia pasangan, tempat berjudi, dan tempat para tunawisma mencari kehangatan. Fakta bahwa Kamakura Daibutsu, yang ditetapkan sebagai harta nasional, dapat dimasuki adalah hal yang mengejutkan. Selain itu, mengetahui bahwa bagian dalam patung yang megah ini ternyata berongga juga cukup mengherankan.
(Gambar ReferensiMATCHA)

Kesimpulan

Bagaimana menurut Anda? Kami telah memperkenalkan sejarah Kamakura. Anda bisa menikmati berbagai bangunan bersejarah seperti Kuil Tsurugaoka Hachimangu, Patung Buddha Besar, dan Meigetsu-in. Selain itu, pemandangan fotogenik di depan Sekolah Menengah Kamakura dan pemandangan laut di Pantai Yuigahama juga sangat menarik. Dahulu, tempat yang penuh dengan pemandangan menarik ini adalah pusat pemerintahan Jepang. Dengan mengetahui latar belakang sejarah ini, Anda dapat menikmati Kamakura dari perspektif yang berbeda saat berkunjung ke sana.

Situs ini juga memperkenalkan sejarah dan budaya Jepang yang menarik selain Kamakura. Bagi Anda yang tertarik, kami akan sangat senang jika Anda membaca artikel lain di sini!